Kamis, 21 April 2016

Contoh Pembuatan SATLAN (Satuan Layanan) Bimbingan Kelompok



SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK-ANAK PANTI ASUHAN


A.    Topik Permasalahan/ Bahasan             :  Motivasi belajar
B.     Tugas Perkembangan                          : Mencapai kematangan dalam proses pembelajaran, yang berkaitan dengan motivasi belajar, ditinjau dari segi agama, emosional, sosial, dan intelektual
C.     Bidang Bimbingan                              : Pribadi dan belajar
D.    Jenis Layanan                                      : Bimbingan kelompok
E.     Pemberi Layanan                                : Mahasiswa/ i (IAIN Raden Intan Lampung, Prodi: BKI/ B)
F.      Fungsi Layanan                                   : Pemahaman dan pengembangan
G.    Tujuan Layanan
Setelah mengikuti layanan pembelajaran siswa diharapkan :
a.       Anak-anak Panti Asuhan diharapkan dapat memahami topik yang dibahas melalui bimbingan kelompok.
b.      Anak-anak Panti Asuhan diharapkan dapat menumbuhan motivasi belajar secara efektif.
c.       Anak-anak Panti Asuhan diharapkan mampu berkonsentrasi penuh terhadap proses belajar.
d.      Anak-anak Panti Asuhan diharapkan mampu memanfaatkan waktu belajar dengan baik.
H.    Sasaran layanan                                   : Anak-anak Panti Asuhan
I.       Uraian kegiatan dan materi layanan    :
1.      Uraian Kegiatan
                                     I.      Tahap Pembentukan
a.       Menerima kehadiran anggota kelompok secara terbuka.
b.      Penyampaian mengenai pengertian dan tujuan diadakan bimbingan kelompok.
c.       Penyampaian asas-asas bimbingan kelompok dan aturan main dalam bimbingan kelompok.
d.      Mengadakan kontrak tentang kesepakatan waktu.
e.       Saling memperkenalkan diri.
f.       Melakukan permainan untuk penghangatan suasana.

                                  II.      Tahap Peralihan
a.       Meningkatkan keikutsertaan anggota dalam kegiatan bimbingan kelompok dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan ringan kepada masing-masing anggota secara bergiliran untuk menjawab pertanyaan seputar yang telah dijelaskan pemimpin kelompok di tahap awal.
b.      Mendorong dibahasnya suasana perasaan dengan menanyakan kesiapan para anggota untuk melanjutkan tahapan dalam kegiatan bimbingan kelompok dan memberikan pengukuh berupa semangat pada masing-masing anggota dalam kegiatan ini.
c.       Pemimpin kelompok perlu menjelaskan peran pemimpin kelompok dan juga peran sebagai anggota kelompok.
d.      Konselor perlu mengenali suasana emosi anggota, hal ini penting untuk membentuk kohesivitas kelompok.

                               III.      Tahap Kegiatan
Tahap ini merupakan tahap kegiatan bimbingan kelompok yang sebenarnya, jika pada tahap pembentukan dan peralihan berjalan dengan baik maka pada tahap ini kelompok diharapkan dapat berjalan dengan sendirinya dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Namun peranan pemimpin kelompok tetap penting dalam mengarahkan jalannya kegiatan. Pada tahap kegiatan bimbingan kelompok, pemimpin kelompok akan memberikan pengukuhan positif untuk meningkatkan motivasi belajar anak-anak Panti Asuhan. Langkah dalam penggunaan teknik pengukuhan positif dalam bimbingan kelompok adalah :
a.       Untuk mengawali kegiatan, praktikan mengajak anggota untuk berdo’a terlebih dahulu.
b.      Pemimpin kelompok memberikan kesempatan kepada seluruh anggota kelompok untuk mengungkapkan segala informasi, permasalahan, ide-ide kepada forum kelompok.
c.       Pemimpin kelompok harus pandai dalam menangkap situasi dan suasana emosional anggota kelompok.
d.      Pemimpin kelompok melakukan analisis masalah, menyampaikan ide-ide, memberikan jalan keluar untuk membantu menyelesaikan masalah dalam suasana bimbingan kelompok.

                               IV.      Tahap Pengakhiran (5 menit)
a.       Pemimpin kelompok akan memberitahukan kepada anggota bahwa kegiatan yang dilaksanakan akan segera berakhir.
b.      Pemimpin kelompok dan anggota menyampaikan kesimpulan terhadap pemecahan masalah.
c.       Pemimpin kelompok memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk menyampaikan pesan-pesannya saat mengikuti layanan bimbingan kelompok (evaluasi).
d.      Memberikan motivasi dan penguatan terhadap apa yang telah dicapai.
e.       Menutup kegiatan bimbingan kelompok.
2.      Materi Layanan (Terlampir)

J.       Tempat penyelenggara layanan                       : Disesuaikan
K.    Waktu/ tanggal pelaksanaan                           : Disesuaikan
L.     Penyelenggara layanan                                    : Mahasiswa/ i
M.   Pihak-pihak yang disertakan                           : Anak-anak Panti Asuhan sebagai anggota    bimbingan kelompok
N.    Strategi layanan/ teknik                                  : Bimbingan kelompok/ diskusi/ permainan
O.    Alat dan perlengkapan yang digunakan         : Kertas dan alat tulis
P.      Rencana penilaian dan tindak lanjut layanan  : LAISEG
Q.    Keterkaitan layanan ini dengan layanan/ kegiatan pendukung : Himpunan data
R.     Catatan Khusus                                               : -
Sukarame, 09-April-2016
Dosen Pembimbing                                                     Praktikan
               

Iswatun Khasanah, S.Pd                                            Ratna Takarina
NIM. 0105512029                                                     NPM. 1341040011           
                                                                                                                                   



Mengetahui,
Kepala Panti Asuhan
           


                                                            Bapak/ Ibu
NIP.



MATERI LAYANAN

A.    Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai “daya penggerak yang telah menjadi aktif” (Sardiman, 2001: 71). Pendapat lain juga mengatakan bahwa motivasi adalah “keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan.” (Soeharto dkk, 2003 : 110)
Dalam buku psikologi pendidikan, Drs. M. Dalyono memaparkan bahwa “motivasi adalah daya penggerak/ pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar” (Dalyono, 2005: 55). Motivasi belajar merupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.[1]
Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.[2]

B.     Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Dalam aktifitas belajar, seorang individu membutuhkan suatu dorongan atau motivasi sehingga sesuatu yang diinginkan dapat tercapai, dalam hal ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar antara lain :
1.      Faktor individual
Seperti : kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.
2.      Faktor sosial
Seperti : keluarga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat dalam belajar, dan motivasi sosial. (Purwanto, 2002: 102)
Dimyanti dan Mudjiono mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain:
1.      Cita-cita/ aspirasi siswa.
2.      Kemampuan siswa.
3.      Kondisi siswa dan lingkungan.
4.      Unsur-unsur dinamis dalam belajar.
5.      Upaya guru dalam membelajarkan siswa. (Dimyati dan Mudjiono, 1999: 100)[3]

C.    Macam-Macam Motivasi Belajar
Dalam membicarakan macam-macam motivasi belajar, disini akan dibahas dari dua macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang yang biasa disebut “motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang biasa disebut “motivasi ekstrinsik”.
a.      Motivasi Intrinsik
Menurut Syaiful Bahri (2002: 115) motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sejalan dengan pendapat diatas, dalam artikelnya Siti Sumarni (2005) menyebutkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang. Sedangkan Sobry Sutikno (2007) mengartikan motivasi intrinsik sebagai motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan, motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa memerlukan rangsangan dari luar.
b.      Motivasi Ekstrinsik
Menurut A.M. Sardiman (2005: 90) motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sedangkan Rosjidan, et al (2001: 51) menganggap motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang tujuan-tujuannya terletak diluar pengetahuan, yakni tidak terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya pengaruh dari luar.[4]

D.    Fungsi Motivasi dalam Belajar
1.      Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
2.      Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3.      Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.[5]

E.     Cara Meningkatkan Memotivasi Belajar
1.      Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.
2.      Hadiah
Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.
3.      Kompetisi
Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik.

4.      Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan motivasi.
5.      Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.
6.      Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi belajar anak. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya.
7.      Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi  belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8.      Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi belajar anak. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman tersebut.[6]

F.     Tips-Tips Meningkatkan Motivasi Belajar
Berikut adalah beberapa tips sederhana yang dapat meningkatkan motivasi untuk belajar, yaitu :
1.      Mengatur Jadwal Belajar
Mengatur jadwal belajar dalam sehari-hari. Ada baiknya Anda merencanakan Belajar di hari sebelumnya. Mengatur waktu khusus untuk belajar, dan waktu untuk bermain atau bersantai. Dengan cara ini, Anda tidak akan khawatir tentang hilangnya waktu belajar, bersantai dan waktu bermain Anda. sekarang ini mungkin Anda belajar dengan keras, tetapi Anda tahu suatu saat nanti Anda akan menikmati hasil kerja keras Anda sendiri. Jadi cara ini akan membuat Anda fokus pada belajar di masa sekarang untuk mencapai kesuksesan di masa depan.
2.      Fokus Lima Menit
Bagian tersulit dari melakukan sesuatu yang positif adalah saat memulainya. karena di bagian itu Anda akan mudah terpengaruh dengan hal-hal yang menurut diri Anda lebih menyenangkan. tetapi sebenarnya hal-hal itu tidak ada manfaatnya bagi diri Anda. Untuk memotivasi diri Anda untuk memulai, berikut ini adalah ide yang sangat efektif yang dapat Anda lakukan: Anda hanya harus bayangkan bahwa Anda hanya berencana untuk belajar selama 5 menit saja, hanya 5 menit. Katakan pada diri Anda bahwa Anda akan belajar serius selama 5 menit kemudian Anda akan berhenti setelah 5 menit. Hal ini akan membuat Anda lebih mudah untuk memulai belajar. Biasanya, apa yang terjadi setelah 5 menit sudah habis, Anda akan menjadi baik dan Anda akan termotivasi untuk belajar lagi dan lagi. Kuncinya di sini adalah Anda harus memastikan bahwa diwaktu 5 menit itu Anda harus benar-benar 100% fokus belajar.
3.      Stop/Start di Bagian Menarik
Ketika Anda harus berhenti untuk istirahat, seperti makan atau kegiatan lainnya, Anda harus berencana untuk berhenti ketika Anda berada di bagian yang menarik dari subjek. Bagian-bagian yang Anda temukan lebih menarik dan menyenangkan. Hal ini dimaksudkan agar Anda merasa tertarik dengan apa yang Anda pelajari dan akan membuat diri Anda penasaran, karena di pengaruhi rasa penasaran saat belajar, hal itu akan membuat diri Anda jauh lebih mudah untuk kembali belajar karena Anda akan kembali di bagian yang menyenangkan.
4.      Singkirkan/Menjauh dari Gangguan
Bila Anda punya TV, Hendphone, Komputer, tempat tidur, majalah dll, yang berada di sekitar Anda, maka Anda akan mudah tergoda untuk membuang buku Anda. hal ini dikarenakan diri Anda lebih tertarik pada hal-hal tersebut. Anda harus menghindari hal-hal tersebut saat Anda akan memulai belajar. dengan menghindari hal itu maka Anda akan lebih mudah fokus pada apa yang sedang Anda pelajari.
5.      Tetapkan Tujuan
Anda harus mempunyai tujuan, Ketika ada target untuk bertujuan, Anda akan lebih termotivasi untuk bangkit dalam menghadapi tantangan dan akan mendorong motivasi Anda untuk mencapainya. Itulah sebabnya menetapkan tujuan akan meningkatkan tingkat motivasi Anda. Rasa puas yang Anda dapatkan dari pencapaian tujuan juga merupakan penguat keyakinan Anda. tetap fokus ke tujuan Anda, untuk Mencapai apa yang Anda harapkan.[7]




DAFTAR PUSTAKA


Taufik Udin, Pengertian Motivasi Belajar Siswa Menurut Para Ahli Definisi. (Online) (https://taufikudin.wordpress.com/category/pengertian-motivasi-belajar-siswa-menurut-para-ahli-definisi/), (diakses tanggal 06-April-2016).
Hariyanto, S.Pd, Pengertian Motivasi Belajar. (Online) (http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar/), (diakses tanggal 06-April-2016).
Hariyanto, S.Pd, Macam-macam Motivasi Belajar. (Online) (http://belajarpsikologi.com/macam-macam-motivasi-belajar/), (diakses tanggal 06-April-2016).
Amir Dapir, Contoh Satuan Layanan Bk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. (Online) (http://amirdapir.blogspot.co.id/2012/07/contoh-satuan-layanan-bk-meningkatkan.html), (diakses tanggal 06-April-2016).
Hariyanto, S.Pd, Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak. (Online) (http://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-anak/), (diakses tanggal 06-April-2016).
CV. KARYA ABADI, 5 Tips Meningkatkan Motivasi Belajar. (Online) (http://www.cara-tips.com/tips_meningkatkan_motivasi_belajar.htm), (diakses tanggal 06-April-2016).


[1]Taufik Udin, Pengertian Motivasi Belajar Siswa Menurut Para Ahli Definisi. (Online) (https://taufikudin.wordpress.com/category/pengertian-motivasi-belajar-siswa-menurut-para-ahli-definisi/), (diakses tanggal 06-April-2016).
[2] Hariyanto, S.Pd, Pengertian Motivasi Belajar. (Online) (http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar/), (diakses tanggal 06-April-2016).
[3]Taufik Udin, Pengertian Motivasi Belajar Siswa Menurut Para Ahli Definisi. (Online) (https://taufikudin.wordpress.com/category/pengertian-motivasi-belajar-siswa-menurut-para-ahli-definisi/), (diakses tanggal 06-April-2016).
[4] Hariyanto, S.Pd, Macam-macam Motivasi Belajar. (Online) (http://belajarpsikologi.com/macam-macam-motivasi-belajar/), (diakses tanggal 06-April-2016).

[5]Amir Dapir, Contoh Satuan Layanan Bk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. (Online) (http://amirdapir.blogspot.co.id/2012/07/contoh-satuan-layanan-bk-meningkatkan.html), (diakses tanggal 06-April-2016).

[6] Hariyanto, S.Pd, Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak. (Online) (http://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-anak/), (diakses tanggal 06-April-2016).
[7]CV. KARYA ABADI, 5 Tips Meningkatkan Motivasi Belajar. (Online) (http://www.cara-tips.com/tips_meningkatkan_motivasi_belajar.htm), (diakses tanggal 06-April-2016).