Kamis, 21 April 2016

Berbaktilah Kepada Kedua Orang Tua

Janganlah Lupakan Ayah Ibumu
----------------------------------------------
Dahulu,
Kami timang-timang tubuhmu dengan penuh kasih sayang
Kami suapi makanan melalui mulut kecilmu
Kami nina bobokan kau ketika kau rewel ingin tidur
Kami ganti popokmu ketika kau ngompol
Kami ajari kau berbicara, membaca, menulis hingga berhitung

Dahulu,
Kami belikan mainan ketika kau merengek-rengek
Kami ajak kau jalan-jalan ke kebun binatang
Kami kompres kepalamu dengan es ketika kau demam
Kami bawa ke dokter ketika kau sakit
Bahkan, kami tak rela ada nyamuk yang hinggap di kulitmu, nak
Tidak...sedikitpun kami tak rela...
Semua...demi anak kami agar kelak menjadi orang besar yang membuat kami bangga sebagai orangtuanya.
Sekarang,
Kau sudah dewasa, menjadi seorang pemuda tampan
Kau sudah sukses dengan cita-citamu
Kau sudah melanglang buana demi mengejar kesuksesanmu
Janggut dan bulu-bulu tipismu tumbuh, semakin menambah kegagahan dirimu
Kau lantang berbicara dan berpidato didepan orang-orang
Duhai tampan, anak kami yang memancarkan pesonanya
Kami bangga melihatmu, nak...
Tetapi...
Kami seakan kehilangan dirimu
Ketika kami ingin kau menjenguk kami dan kau tak pernah datang
Bahkan kami tak meminta lebih, hanya sekedar ucapan "hai ayah, hai ibu..." itupun sudah bisa membuat kami senang tak terkira
Kami tak meminta uangmu, nak...
Tak juga kami meminta mobil, rumah dan segala harta
Bahkan tidak juga sebuah pulau dengan villa dan yacht mewah
Yang kami inginkan hanyalah kepedulianmu, nak...sekedar menumpaskan rasa kangen dan rindu kami kepadamu
Sekarang...
Kami terbaring lemah...dan sakit...
Di ranjang yang dahulu kau dengan tubuh kecilmu berbaring bersama kami
Di ranjang yang dahulu kau tertawa riang bercanda dengan kami
Di ranjang yang dahulu kau begitu lahap meminum susumu hingga kau tertidur dengan sendirinya...dan kami tersenyum bahagia memandangmu
Di ranjang yang dahulu kau ompoli sehingga berulang kali spreinya harus kami jemur, tetapi kami tak akan pernah mengeluh dan menyesal melakukannya
Sekarang kau begitu sibuk dengan karirmu hingga kau tidak mempedulikan kami lagi...
Nak,
Kami tak akan pernah dendam kepadamu
Kami akan terus mendoakanmu agar kelak Allah Ta'ala merahmatimu dan menjagamu dalam kebaikan dan hidayah
Biarlah rasa kangen ini menjadi tanggungan kami
Biarlah airmata rindu ini terus mengalir
Asalkan kau bahagia dan sukses dengan apa yang kau capai sekarang, nak...
Kami akan selalu mendoakanmu, dalam jaga dan mimpi kami...hingga kelak Allah Ta'ala mentakdirkan apa yang terbaik bagi kami.
Dari : Orangtuamu yang tak pernah lelah mencintai dan menyayangimu
حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا فَلَمْ يَدْخُلْ الْجَنَّةَ
Telah menceritakan kepada kami Syaibaan bin Farruukh, telah menceritakan kepada kami Abu 'Awaanah, dari Suhail, dari Ayahnya, dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, dari Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: "Sungguh celaka! Sungguh celaka! Sungguh celaka!" Para sahabat bertanya; "Siapakah yang celaka, ya Rasulullah?" Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Barangsiapa yang mendapati kedua orang tuanya (dalam usia lanjut), atau salah satu dari keduanya, tetapi dia tidak berusaha masuk surga (dengan berusaha berbakti kepadanya dengan sebaik-baiknya)."
[Shahiih Muslim no. 4627]
=======
By : Status Nasehat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar