SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR ANAK-ANAK PANTI ASUHAN
A.
Topik Permasalahan/ Bahasan : Motivasi belajar
B.
Tugas Perkembangan : Mencapai kematangan
dalam proses pembelajaran, yang berkaitan dengan motivasi belajar, ditinjau
dari segi agama, emosional, sosial, dan intelektual
C.
Bidang Bimbingan :
Pribadi dan belajar
D.
Jenis Layanan :
Bimbingan kelompok
E.
Pemberi
Layanan :
Mahasiswa/ i (IAIN Raden Intan Lampung, Prodi: BKI/ B)
F.
Fungsi Layanan :
Pemahaman dan pengembangan
G.
Tujuan Layanan
Setelah mengikuti layanan
pembelajaran siswa diharapkan :
a.
Anak-anak
Panti Asuhan diharapkan dapat memahami topik yang dibahas melalui bimbingan
kelompok.
b.
Anak-anak Panti Asuhan diharapkan dapat menumbuhan
motivasi belajar secara efektif.
c.
Anak-anak Panti Asuhan diharapkan mampu
berkonsentrasi penuh terhadap proses belajar.
d.
Anak-anak Panti Asuhan diharapkan mampu
memanfaatkan waktu belajar dengan baik.
H.
Sasaran layanan :
Anak-anak Panti Asuhan
I.
Uraian kegiatan dan materi layanan :
1.
Uraian Kegiatan
I.
Tahap Pembentukan
a.
Menerima
kehadiran anggota kelompok secara terbuka.
b.
Penyampaian
mengenai pengertian dan tujuan diadakan bimbingan kelompok.
c.
Penyampaian
asas-asas bimbingan kelompok dan aturan main dalam bimbingan kelompok.
d.
Mengadakan
kontrak tentang kesepakatan waktu.
e.
Saling
memperkenalkan diri.
f.
Melakukan
permainan untuk penghangatan suasana.
II.
Tahap Peralihan
a.
Meningkatkan keikutsertaan anggota dalam kegiatan bimbingan kelompok
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan ringan kepada masing-masing anggota
secara bergiliran untuk menjawab pertanyaan seputar yang telah dijelaskan
pemimpin kelompok di tahap awal.
b.
Mendorong dibahasnya suasana perasaan dengan menanyakan kesiapan para
anggota untuk melanjutkan tahapan dalam kegiatan bimbingan kelompok dan
memberikan pengukuh berupa semangat
pada masing-masing anggota dalam kegiatan ini.
c.
Pemimpin kelompok perlu menjelaskan peran pemimpin kelompok dan juga
peran sebagai anggota kelompok.
d.
Konselor perlu mengenali suasana emosi anggota, hal ini penting untuk
membentuk kohesivitas kelompok.
III.
Tahap Kegiatan
Tahap ini merupakan tahap kegiatan bimbingan kelompok yang sebenarnya,
jika pada tahap pembentukan dan peralihan berjalan dengan baik maka pada tahap
ini kelompok diharapkan dapat berjalan dengan sendirinya dalam mencapai tujuan
yang diinginkan. Namun peranan pemimpin kelompok tetap penting dalam
mengarahkan jalannya kegiatan. Pada tahap kegiatan bimbingan kelompok, pemimpin
kelompok akan memberikan pengukuhan
positif untuk meningkatkan motivasi belajar anak-anak Panti Asuhan. Langkah
dalam penggunaan teknik pengukuhan
positif dalam bimbingan kelompok adalah :
a.
Untuk mengawali kegiatan, praktikan mengajak anggota untuk berdo’a
terlebih dahulu.
b.
Pemimpin kelompok memberikan kesempatan kepada
seluruh anggota kelompok untuk mengungkapkan segala informasi, permasalahan,
ide-ide kepada forum kelompok.
c.
Pemimpin kelompok harus pandai dalam menangkap
situasi dan suasana emosional anggota kelompok.
d.
Pemimpin kelompok melakukan analisis masalah,
menyampaikan ide-ide, memberikan jalan keluar untuk membantu menyelesaikan
masalah dalam suasana bimbingan kelompok.
IV.
Tahap Pengakhiran (5 menit)
a.
Pemimpin kelompok akan memberitahukan kepada anggota bahwa kegiatan yang
dilaksanakan akan
segera berakhir.
b.
Pemimpin kelompok dan anggota menyampaikan kesimpulan terhadap pemecahan
masalah.
c.
Pemimpin kelompok memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk
menyampaikan pesan-pesannya saat mengikuti layanan bimbingan kelompok
(evaluasi).
d.
Memberikan motivasi dan penguatan terhadap apa yang telah dicapai.
e.
Menutup kegiatan bimbingan kelompok.
2.
Materi Layanan (Terlampir)
J.
Tempat penyelenggara layanan : Disesuaikan
K.
Waktu/ tanggal pelaksanaan : Disesuaikan
L.
Penyelenggara layanan :
Mahasiswa/ i
M.
Pihak-pihak yang disertakan : Anak-anak Panti Asuhan sebagai
anggota bimbingan kelompok
N.
Strategi layanan/ teknik : Bimbingan kelompok/ diskusi/
permainan
O.
Alat dan perlengkapan yang digunakan : Kertas dan alat
tulis
P.
Rencana penilaian dan tindak lanjut layanan : LAISEG
Q.
Keterkaitan layanan ini dengan layanan/ kegiatan
pendukung : Himpunan data
R.
Catatan Khusus :
-
Sukarame, 09-April-2016
Dosen Pembimbing Praktikan
Iswatun Khasanah, S.Pd Ratna
Takarina
NIM. 0105512029 NPM.
1341040011
Mengetahui,
Kepala Panti
Asuhan
Bapak/
Ibu
NIP.
MATERI LAYANAN
A.
Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi
berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai “daya penggerak yang telah
menjadi aktif” (Sardiman, 2001: 71). Pendapat lain juga mengatakan bahwa motivasi
adalah “keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan
untuk mencapai tujuan.” (Soeharto dkk, 2003 : 110)
Dalam
buku psikologi pendidikan, Drs. M. Dalyono
memaparkan bahwa “motivasi adalah daya penggerak/ pendorong untuk melakukan
sesuatu pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar”
(Dalyono, 2005: 55). Motivasi belajar merupakan sesuatu keadaan
yang terdapat pada diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk
melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.[1]
Menurut
Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi
untuk mencapai tujuan.[2]
B.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Dalam
aktifitas belajar, seorang individu membutuhkan suatu dorongan atau motivasi
sehingga sesuatu yang diinginkan dapat tercapai, dalam hal ini ada beberapa
faktor yang mempengaruhi belajar antara lain :
1.
Faktor individual
Seperti : kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan,
latihan, motivasi, dan faktor pribadi.
2.
Faktor sosial
Seperti : keluarga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya,
alat-alat dalam belajar, dan motivasi
sosial. (Purwanto, 2002: 102)
Dimyanti
dan Mudjiono mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar antara lain:
1.
Cita-cita/ aspirasi siswa.
2.
Kemampuan siswa.
3.
Kondisi siswa dan lingkungan.
C.
Macam-Macam Motivasi
Belajar
Dalam membicarakan macam-macam motivasi belajar, disini akan dibahas
dari dua macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi
seseorang yang biasa disebut “motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal
dari luar diri seseorang yang biasa disebut “motivasi ekstrinsik”.
Menurut Syaiful Bahri (2002: 115) motivasi intrinsik yaitu motif-motif
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar,
karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Sejalan dengan pendapat diatas, dalam artikelnya Siti Sumarni (2005)
menyebutkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri
seseorang. Sedangkan Sobry Sutikno (2007) mengartikan motivasi intrinsik
sebagai motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan
dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Dari beberapa pendapat
tersebut, dapat disimpulkan, motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri
seseorang tanpa memerlukan rangsangan dari luar.
Menurut A.M. Sardiman (2005: 90) motivasi ekstrinsik adalah motif-motif
yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sedangkan
Rosjidan, et al (2001: 51) menganggap motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang
tujuan-tujuannya terletak diluar pengetahuan, yakni tidak terkandung didalam
perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik
adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena
ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian
seseorang mau melakukan sesuatu. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan,
motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya
pengaruh dari luar.[4]
D.
Fungsi Motivasi dalam
Belajar
1. Mendorong timbulnya tingkah laku atau
perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya
mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya
menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan
cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.[5]
E.
Cara Meningkatkan
Memotivasi Belajar
1.
Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai
kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang
baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik.
Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang
sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka
tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya
angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya
saja.
2.
Hadiah
Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana
siswa tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian
jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.
3.
Kompetisi
Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat
menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada
saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang
terbaik.
4.
Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras
adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja
keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk
dapat meningkatkan
motivasi.
5.
Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan
diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan
membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.
6.
Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai
alat motivasi belajar anak. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan
terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami
kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi
untuk dapat meningkatkannya.
7.
Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan
tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan
memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu
yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi
motivasi belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8.
Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat
dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi belajar anak. Oleh karena
itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman tersebut.[6]
F.
Tips-Tips Meningkatkan Motivasi Belajar
Berikut adalah
beberapa tips sederhana yang dapat meningkatkan motivasi untuk belajar, yaitu :
1.
Mengatur Jadwal Belajar
Mengatur jadwal belajar dalam sehari-hari. Ada baiknya Anda merencanakan
Belajar di hari sebelumnya. Mengatur waktu khusus untuk belajar, dan waktu
untuk bermain atau bersantai. Dengan cara ini, Anda tidak akan khawatir tentang
hilangnya waktu belajar, bersantai dan waktu bermain Anda. sekarang ini mungkin
Anda belajar dengan keras, tetapi Anda tahu suatu saat nanti Anda akan
menikmati hasil kerja keras Anda sendiri. Jadi cara ini akan membuat Anda fokus
pada belajar di masa sekarang untuk mencapai kesuksesan di masa depan.
2.
Fokus Lima Menit
Bagian tersulit dari melakukan sesuatu yang positif adalah saat
memulainya. karena di bagian itu Anda akan mudah terpengaruh dengan hal-hal
yang menurut diri Anda lebih menyenangkan. tetapi sebenarnya hal-hal itu tidak
ada manfaatnya bagi diri Anda. Untuk memotivasi diri Anda untuk memulai,
berikut ini adalah ide yang sangat efektif yang dapat Anda lakukan: Anda hanya
harus bayangkan bahwa Anda hanya berencana untuk belajar selama 5 menit saja,
hanya 5 menit. Katakan pada diri Anda bahwa Anda akan belajar serius selama 5
menit kemudian Anda akan berhenti setelah 5 menit. Hal ini akan membuat Anda
lebih mudah untuk memulai belajar. Biasanya, apa yang terjadi setelah 5 menit
sudah habis, Anda akan menjadi baik dan Anda akan termotivasi untuk belajar
lagi dan lagi. Kuncinya di sini adalah Anda harus memastikan bahwa diwaktu 5
menit itu Anda harus benar-benar 100% fokus belajar.
3.
Stop/Start di Bagian Menarik
Ketika Anda harus berhenti untuk istirahat, seperti makan atau kegiatan
lainnya, Anda harus berencana untuk berhenti ketika Anda berada di bagian yang
menarik dari subjek. Bagian-bagian yang Anda temukan lebih menarik dan
menyenangkan. Hal ini dimaksudkan agar Anda merasa tertarik dengan apa yang
Anda pelajari dan akan membuat diri Anda penasaran, karena di pengaruhi rasa
penasaran saat belajar, hal itu akan membuat diri Anda jauh lebih mudah untuk
kembali belajar karena Anda akan kembali di bagian yang menyenangkan.
4.
Singkirkan/Menjauh dari Gangguan
Bila Anda punya TV, Hendphone, Komputer, tempat tidur, majalah dll, yang
berada di sekitar Anda, maka Anda akan mudah tergoda untuk membuang buku Anda.
hal ini dikarenakan diri Anda lebih tertarik pada hal-hal tersebut. Anda harus
menghindari hal-hal tersebut saat Anda akan memulai belajar. dengan menghindari
hal itu maka Anda akan lebih mudah fokus pada apa yang sedang Anda pelajari.
5.
Tetapkan Tujuan
Anda harus mempunyai tujuan, Ketika ada target untuk bertujuan, Anda
akan lebih termotivasi untuk bangkit dalam menghadapi tantangan dan akan
mendorong motivasi Anda untuk mencapainya. Itulah sebabnya menetapkan tujuan
akan meningkatkan tingkat motivasi Anda. Rasa puas yang Anda dapatkan dari
pencapaian tujuan juga merupakan penguat keyakinan Anda. tetap fokus ke tujuan
Anda, untuk Mencapai apa yang Anda harapkan.[7]
DAFTAR
PUSTAKA
Taufik Udin, Pengertian Motivasi Belajar Siswa Menurut Para Ahli Definisi.
(Online) (https://taufikudin.wordpress.com/category/pengertian-motivasi-belajar-siswa-menurut-para-ahli-definisi/), (diakses tanggal 06-April-2016).
Hariyanto, S.Pd, Pengertian Motivasi Belajar. (Online) (http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar/), (diakses tanggal 06-April-2016).
Hariyanto, S.Pd, Macam-macam Motivasi Belajar. (Online) (http://belajarpsikologi.com/macam-macam-motivasi-belajar/), (diakses tanggal 06-April-2016).
Amir Dapir, Contoh Satuan Layanan Bk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.
(Online) (http://amirdapir.blogspot.co.id/2012/07/contoh-satuan-layanan-bk-meningkatkan.html), (diakses tanggal 06-April-2016).
Hariyanto, S.Pd, Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak.
(Online) (http://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-anak/), (diakses tanggal 06-April-2016).
CV. KARYA ABADI, 5 Tips Meningkatkan Motivasi Belajar.
(Online) (http://www.cara-tips.com/tips_meningkatkan_motivasi_belajar.htm), (diakses tanggal 06-April-2016).
[1]Taufik
Udin, Pengertian Motivasi Belajar Siswa
Menurut Para Ahli Definisi. (Online) (https://taufikudin.wordpress.com/category/pengertian-motivasi-belajar-siswa-menurut-para-ahli-definisi/),
(diakses tanggal 06-April-2016).
[2] Hariyanto,
S.Pd, Pengertian Motivasi Belajar.
(Online) (http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar/),
(diakses tanggal 06-April-2016).
[3]Taufik
Udin, Pengertian Motivasi Belajar Siswa
Menurut Para Ahli Definisi. (Online) (https://taufikudin.wordpress.com/category/pengertian-motivasi-belajar-siswa-menurut-para-ahli-definisi/),
(diakses tanggal 06-April-2016).
[4] Hariyanto, S.Pd, Macam-macam
Motivasi Belajar. (Online) (http://belajarpsikologi.com/macam-macam-motivasi-belajar/), (diakses tanggal 06-April-2016).
[5]Amir Dapir, Contoh Satuan Layanan Bk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. (Online) (http://amirdapir.blogspot.co.id/2012/07/contoh-satuan-layanan-bk-meningkatkan.html), (diakses tanggal 06-April-2016).
[6] Hariyanto, S.Pd, Cara Meningkatkan
Motivasi Belajar Anak. (Online) (http://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-anak/), (diakses tanggal 06-April-2016).
[7]CV. KARYA ABADI, 5 Tips
Meningkatkan Motivasi Belajar. (Online) (http://www.cara-tips.com/tips_meningkatkan_motivasi_belajar.htm), (diakses tanggal 06-April-2016).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar